PALEMBANG, Sumatera Pos — Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Se-latan (Karantina Sumsel) me-lakukan tindakan karantina terhadap komoditas santan beku sebanyak 50 ton yang akan diekspor ke China.
Pemeriksaan dilakukan di gudang penyimpanan sebelum komoditas diberangkat-lkan menuju pelabuhan, untuk memastikan santan beku memenuhi persyaratan sesuai ketentuan negara tujuan.
Kepala Karantina Sum-sel drh. Sri Endah Ekandari, M.Si., mengatakan, bahwa sertifikasi karantina menjadi jaminan mutu bagi komoditas ekspor asal Sumsel.
“Kami pastikan setiap ko-moditas ekspor dari Sumsel, termasuk santan beku, sehat, aman, dan layak dikonsumsi. Hal ini penting agar produk kita dapat terus diterima dan bersaing di pasar global,” ka-tanya dalam ketenangan rilis, Sabtu (23/8/2025).
Pemeriksaan dilakukan oleh petugas karantina dengan memverifikasi dokumen, memeriksa kondisi fisik ke-masan, serta memastikan bahwa produk telah melalui proses pengolahan yang hi-gienis dan aman konsumsi. Selain itu, pengawasan juga dilakukan untuk menjamin bahwa santan beku tidak tercemar dan sesuai dengan standar mutu yang dipersyaratkan oleh negara tujuan.
Setelah dinyatakan meme-nuhi persyaratan karantina, santan beku tersebut dinya-takan sehat dan aman untuk dilalulintaskan menuju Chi-na. Langkah ini menunjukkan komitmen Karantina Sumsel dalam menjaga keamanan pangan, sekaligus mendu-kung kelancaran arus ekspor. Keberhasilan ini juga menja-di bagian dari upaya mem-perkuat reputasi produk asal Indonesia di kancah interna-sional.
“Karena termasuk media pembawa sesuai dengan Peraturan Badan Karantina Indonesia Nomor 5 Tahun 2025, santan beku wajib menjalani serangkaian pemeriksaan ka-rantina yang ketat,” kata Sri Endah.(rils