Palembang, Sumatera Pos – Aksi mahasiswa di depan Gedung DPRD Sumatera Selatan pada Senin, 1 September 2025, semula berlangsung damai. Ribuan massa hadir menyampaikan aspirasi dengan tertib. Namun, suasana sempat berubah tegang ketika aparat menemukan seorang remaja berpakaian serba hitam yang bukan bagian dari barisan mahasiswa.
Remaja tersebut dicurigai sejak awal karena tidak mengenakan jas almamater seperti peserta aksi lainnya. Kecurigaan aparat terbukti, setelah pemeriksaan mendapati sebilah pisau tajam terselip di balik pakaiannya. Penemuan ini membuat polisi segera mengamankannya agar tidak menimbulkan kekacauan di tengah kerumunan.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, membenarkan bahwa dua remaja diamankan, dan salah satunya membawa senjata tajam. Keduanya kini dalam pemeriksaan untuk ditelusuri lebih jauh terkait maksud dan latar belakang kehadiran mereka.
Mahasiswa sebagai peserta utama aksi juga cepat tanggap. Mereka menyerukan peringatan agar massa tidak terprovokasi. Koordinator lapangan menegaskan, seluruh peserta resmi telah diwajibkan mengenakan almamater untuk mencegah penyusup. “Kami ingin menyuarakan tuntutan, bukan menciptakan kerusuhan,” ujarnya.
Meski sempat ricuh sejenak, situasi berhasil dikendalikan. Aksi mahasiswa tetap berlanjut hingga sore dengan aman, sementara polisi mendalami motif dua remaja misterius tersebut. Publik kini menunggu jawaban: apakah mereka sekadar bertindak sendiri, atau ada pihak lain yang sengaja mengarahkan?